Minggu, 27 Oktober 2013

wakatobi andalkan wisata selam dan industri kreatif


Nama      : Bella Indaini Haning
Nim         : 2011 145 036
Kelas       : PBU 7 / 24HB1



Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling indah di dunia, surga  bawah laut tersebut yaitu dikenal dengan Taman Nasional Wakatobi yang terletak di kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Taman Nasional Wakatobi ditetapkan pada tahun 1996 dengan total area 1,39 juta hektar, menyangkut keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. bahkan UNESCO menetapkan Taman Nasional Wakatobi sebagai pusat cagar biosfir  dunia.

Jumlah spesies terumbu karang diperairan laut Wakatobi mencapai 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia. Hamparan terumbu karang yang sangat luas disepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti slop, flat, drop-off, atoll dan underwater cave.
Keindahan wakatobi tentunya menjadi daya tarik sendiri untuk para pencinta selam dan wisata bahari. “Wakatobi merupakan tempat menyelam paling indah di dunia.“ 
Jacques Costeau (Seorang jurnalis selam dunia).


Hal tersebut tentunya dapat dimanfaatkan secara bijak oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Seperti yang kita ketahui sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wakatobi Sulawesi Tenggara juga menargetkan kunjungan wisatawan kedaerahnya akan mencapai 12 ribu orang untuk tahu 2013 mendatang, target kunjungan tersebut didasarkan kepada jumlah kunjungan tahun-tahun sebelumnya yang terus menunjukan tren peningkatan. Kepala Dinas Pariwisata wakatobi Tawakal mengatakan pada tahun 2010 pihaknya  menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 2.000 orang dan ternyata realisasinya mencapai 3.000 orang, dan tahun berikutnya meningkat lagi menjadi 6.000 orang. Bisa dibayangkan apabila target 12.000 orang tersebut dapat tercapai bahkan lebih , tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

 Dan saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dirjen Destinasi Pengembanagn Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah bahwa ada empat hal yang harus dibenahi, yakni infrastruktur pendukung harus tersedia seperti marina , perhotelan, pengelola diving dan sebagainya, yang kedua keindahan alamnya harus terus dijaga dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan lestari dan keberlanjutan, ketiga masyrakat harus ramah dan mampu menjadi  pemandu-pemandu wisata yang bisa menjelaskan kepada para wisatawan tentang keindahan bawah laut di dalam kawasan wakatobi, keempat harus menciptakan kondisi yang dapat membuat para wisatawan merasa nyaman untuk datang dan tinggal menginap di wakatobi. Dengan terpenuhinya keempat hal tersebut maka target dari pemkab wakatobi yang menargetkan 12.000 kunjungan wisatawan kesempatan tercapainya sangat besar.
Dan dengan segala potensi wisata yang dimiliki wakatobi apabila dimanfaatkan secara optimal dan dengan Sumber Daya Manusia yang kreatif dan inofatif  dapat menjadikan wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata terbanyak di Indonesia seperti Bali.

ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE WAKATOBI YANG MENINGKAT TAJAM


Nama      : Bella Indaini Haning
Nim         : 2011 145 036
Kelas       : PBU 7 / 24HB1

Indonesia memiliki sejuta pesona alam yang sangat indah di seluruh dunia, berbagai panorama alam yang menyuguhkan kekaguman bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Salah satunya yaitu Wakatobi yang merupakan sebuah kabupaten yang terdapat di Sulawesi Tenggara. Beberapa tahun belakangan ini Wakatobi menjadi daerah tujuan wisata yang popular bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini disebabkan karena keindahan pantai Wakatobi yang memiliki air yang biru serta pasir putih ditambah dengan keindahan biota laut didalamnya sehingga dijuluki sebagai surga bawah laut bagi para wisatawan yang berkunjung kesana. Keindahan pantai wakatobi merupakan modal untuk menarik banyak wisatawan. Dan itu terbukti dari data yang dimiliki pemerintah kabupaten Wakatobi terkait jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi tahun 2010 yaitu sejumlah 3.000 orang dan di tahun 2011 meningkat sebesar 100% menjadi 6.000 orang. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah kunjungan wisata. Jika sebelumnya hanya tercatat sekitar 10.000 kali di tahun 2010, namun di tahun 2011 ini jumlah kunjungan wisata tercatat lebih kurang 15.000 kali. Artinya, satu wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi rata-rata antara dua dan tiga kali kunjungan.

          Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi tersebut ikut memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi. Tahun 2011, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi mencapai 25 persen dan diharapkan di tahun 2012 mencapai 35 persen. Pemerintah Kabupaten Wakatobi saat ini masih memberi perhatian besar terhadap pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD pada sektor tersebut sebesar lebih kurang Rp 5 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan membiayai usaha industri ekonomi kreatif masyarakat, terutama pembinaan keterampilan bagi para perajin agar bisa menghasilkan kerajinan berkualitas dan bernilai jual tinggi. Dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan promosi pariwisata Wakatobi ke sejumlah negara, terutama Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi sasaran promosi pariwisata Wakatobi karena wisatawan dari dua kawasan itu belum banyak yang berkunjung ke Wakatobi. Para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi saat ini masih didominasi wisatawan dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss serta Amerika.

            Pemkab Wakatobi, Sulawesi Tenggara setiap tahunnya merencanakan program pengembangan pariwisata dengan  memperluas daerah tujuan wisata yang menjadi sektor andalan karena merupakan penyumbang pendapatan asli daerah Wakatobi. Untuk itu, pengembangan tujuan pariwisata alam, selain wisata bahari sangat penting. Selain melakukan penataan dan pengelolaan yang baik di bidang wisata bahari yang selama ini sudah terkenal, pihaknya mencoba lagi melakukan pemugaran objek-objek wisata alam yang tersebar di berbagai wilayah Wakatobi.

     Objek-objek wisata alam yang masuk dalam program pengembangan tujuan wisata tahun 2012 antara lain pemandian Kontamale di Kelurahan Wanci, Tee Luo di Desa Liya Togo, Pulau Kaludupa, Tomia dan Binongko . Objek wisata tersebut jika dikelola secara baik bisa mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat, serta para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi. Jika dilihat dari kondisi daerah serta letak yang strategis, pulau yang paling menonjol ada di Tomia yakni pantai Hondue. Di pantai Hondue tersebut, selama ini sangat diminati baik warga lokal maupun wisatawan asing untuk dijadikan tempat rekreasi. Jadi, perlu sedikit saja pengembangan sehingga akan terlihat lebih bagus lagi. Sehingga dapat dipastikan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Wakatobi akan semakin meningkat setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 12.000 wisatawan di tahun 2012 karena didukung oleh program pemerintah daerah yang nyata terkait pengembangan daerah wisatanya.

            Secara nyata, kegiatan pariwisata di Wakatobi memberikan manfaat pada penjualan, keuntungan, lapangan kerja, pendapatan pajak dan penghasilan dalam suatu daerah di sebuah Negara. Dampak yang paling dirasakan langsung, terjadi di dalam sub-sektor pariwisata primer yaitu :
  • ·         Akomodasi
  • ·         Restoran
  • ·         Transportasi
  • ·         Entertainment
  • ·         Souvenir

            Meningkatnya jumlah wisatawan di Wakatobi menimbulkan dampak ekonomi yaitu berupa  efek langsung (Direct Effects). Yaitu kenaikan jumlah wisatawan yang menginap di hotel-hotel akan langsung menghasilkan kenaikan penjualan di sektor perhotelan. Tambahan Penjualan yang diterima hotel-hotel dan perubahan pembayaran yang dilakukan hotel-hotel untuk upah dan gaji karyawan, pajak dan kebutuhan barang dan jasa merupakan effek langsung (direct effect) dari belanja wisatawan itu.

             Kegiatan pariwisata di pulau Wakatobi sedang mengalami kemajuan karena berdasarkan data yang ada terdapat peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya. Oleh karena itu manfaat yang didapat antara lain :
  • ·         Meningkatkan devisa Negara dari sektor pariwisata.
  • ·         Meningkatkan pendapatan daerah setempat (kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara).
  • ·         Memperkuat nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing.
  • ·         Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • ·         Turut mempromosikan pariwisata di Indonesia (mouth to mouth) bagi wisatawan yang telah berkunjung ke ODTW di Indonesia.
  • ·         Mendorong masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke ODTW di negara sendiri dibanding harus berlibur ke luar negeri.

            Sebagai generasi muda yang cinta tanah air, sebaiknya bangga terhadap kekayaan alam yang dimiliki negeri ini terutama pariwisatanya yang tidak kalah dengan negara lain. Objek wisata di Indonesia sangat banyak dan indah, untuk itu kita harus mengenali terlebih dahulu dibandingkan orang asing. Jumlah wisatawan domestik harus lebih banyak dibandingkan wisatawan mancanegara sehingga akan mencerminkan bahwa kita mencintai keindahan alam dan budaya negara sendiri yaitu Indonesia.



Senin, 14 Oktober 2013

TUGAS EKONOMI PARIWISATA 4

Nama : Bella Indaini Haning
Nim   : 2011 145 036

  1. Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?
Jawaban :

KERANGKA KERJA PENELITIAN PENERIMAAN DEVISA SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BOGOR

1.      Sumber Informasi

     a.      Badan-badan Pusat Statistik
Data-data yang terkait dengan jumlah wisatawan di tahun yang akan diteliti akan saya dapatkan dengan mencarinya melalui Badan pusat statistic kota Bogor khususnya untuk sector pariwisata. Berikut contoh Jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara terhadap objek dan kunjungan wisatawan.


Tabel 1.  Objek dan Kunjungan Wisatawan Kota Bogor 2008

OBJEK WISATA
Jumlah Wisatawa
WISNUS
WISMAN
Kebun Raya Bogor
17601
277220
Istana Bogor
3087
82941
Museum Zoologi
5526
63850
Museum Etnobotani
753
3502
Prasasti Batu Tulis
151
1813
Danau Situgede
753
9586
Plaza Kapten Muslihat
1734
71344
Museum Tanah
9092
8494
Museum Peta
1956
21506
Museum Perjuangan
89
11315
Sumber : Buku Data Pariwisata Kota Bogor Tahun 2009

           2.  Metode Penelitian

                 a.     Metode Perkiraan
Saya akan menggunakan metode ini dalam melakukan penelitian. Yaitu dengan cara melakukan perkiraan yang berdasarkan dari corak dan tingkat perekonomian kelompok yang melakukan perjalanan wisata. Misalnya pengusaha, karyawan biasa, pelajar, pensiunan dan public figure. Kemudian dengan mempertimbangkan factor kebangsaan dari wisatawan yang datang.

          3.    Hal-hal yang diketahui dalam memperkirakan penerimaan devisa

                 a.     Jumlah wisatawan
Wisatawan yang diketahui yaitu wisatawan asing dan wisatawan domestic.

                 b.    Rata-rata lama tinggal wisatawan
Yaitu dengan mengetahui tingkat rata-rata lamanya seluruh wisatawan berada disuatu daerah atau Negara tujuan wisatawan.

    c.     Rata-rata pengeluaran wisatawan per hari
Dengan membedakan rata-rata pengeluaran dari wisatawan asing dan wisatawan domestic per harinya.

    d.    Pendapatan Regional
Mencari tahu berapa pendapatan regional (kota Bogor) dalam tahun yang ditentukan.

    e.    Nilai Tambah
Mengetahui besarnya penambahan nilai suatu produk atau jasa karena mempergunakan bahan baku berbentuk barang atau jasa yang berasal dari tempat yang sama dalam hal ini yaitu di Kota Bogor.

 4.   Intensitas Pariwisata
 Yaitu besarnya kepadatan wisatawan per malam wisatanya dibanding jumlah        penduduk yang terdapat di suatu daerah (Kota Bogor). Untuk menghitungnya  dengan rumus
                                                                                                                                   
TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld))x100%
                  P

 Setelah memperoleh beberapa data diatas, maka langkah selanjutnya yaitu dengan  menghitung Penerimaan devisa dari sector pariwisata di kota Bogor yaitu dengan  rumus

   Y
=
(Nd x Ld x ed)
+
(Nf x Lf xef)

 Dan yang terakhir dengan menghitung berapa kontribusi sector pariwisata  terhadap pendapatan regional kota Bogor. Adapun rumusnya

           CT
=
Y x Va x 100%
         NY


  1. Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a.       Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b.      Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
c.       Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
d.      Pendapatan regional provinsi ini diketahui sebesar Rp.1.625.000.000.000,00
e.       Pada tahun 1993 1 US $ sebanding dengan Rp.2.500,-

Anda diminta untuk :

a.       Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.

b.      Menghitung besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di provinsi Kopo.

c.       Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan regional provinsi ini.

d.      Buatkan analisis mengenai kondisi kegaitan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan kegiatan sektor pariwisata.


    Jawaban :

a.    Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :

TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P

          

b.    Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di provinsi Kopo.
Jawab :

  Y
=
(Nd x Ld x ed)
+
(Nf x Lf x ef)

                            =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
                            =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
                            = Rp 1.414.123.750.000 

c.   Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan regional provinsi ini.
Jawab :

       CT
=
Y x Va x 100%
         NY
                       

d.    Buatkan analisis mengenai kondisi kegaitan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan kegiatan sektor pariwisata.
Jawab :

     Berdasarkan besarnya sumbangan dari sector pariwisata diprovinsi KOPO didapatkan hasil sebesar 39%. Ada pun jika dibandingkan pendapatan regional sebesar Rp. 1.625.000.000.000,- maka didapatkan hasil sebesar Rp. 633.750.000.000,-
    
     Jumlah dari Rp. 633.750.000.000,- atau 39% dari pendapatan regional merupakan sumbangan kegiatan sector pariwisata di propinsi KOPO tahun 1993. Dan ini merupakan angka yang cukup besar di tahun 1993 serta kemungkinan akan lebih besar di tahun berikutnya. Oleh karena itu sektor Pariwisata mempengaruhi peranan yang cukup besar dalam memberikan sumbangan terhadap pembangunan propinsi KOPO itu sendiri.










Senin, 30 September 2013

tugas BEP


Nama : Bella Indaini Haning
NIM    : 2011 145 036
STP Sahid jakarta


ibu fatimah ingin membuat makanan khas asli indonesia combro tetapi dengan varian baru yaitu combro isi ayam
Modal Dan Biaya Comyam
·         Modal Comyam               :           Rp150.000
·         Biaya Produksi                           
No
Fixed Cost
Jumlah
Harga
Variabel Cost
Harga
1
Singkong
12 kg
Rp       36.000
Penunjang penjualan (kantong plastik)
 Rp  10.000
2
Daging Ayam
1 Kg
Rp       27.000
Uang kebersihan
Rp  10.000
3
Kelapa
2 buah
Rp        8.000

4
Oncom
8 papan
Rp         6.000

5
Daun bawang
6 helai
Rp         2.000


6
lengkuas
1 buah
Rp         2.000


7
Cabai
¼ kg
Rp       10.000


8
Bawang merah
10 buah
Rp         8.000


9
Bawang putih
4 buat
Rp         6.000


10
Minyak goreng
2 liter
Rp       22.000

11
Bumbu lainnya (garam,gula, daun salam, daun sereh)

Rp         3.000



-
Jumlah

Rp     130.000

Rp 20.000


2.4.1.2  BEPComyam (Break Event Point)

COMYAM
BiayaTetap (FC)
Rp130.000
BiayaVariabel/buah (V)
Rp    200
Hargajual rata-rata (P)
Rp2.000
KapasitasProduksi  (Q)
189         Buah


ð BEP Produksi
BEP Produksi      =       TFC/PC
PC                        =       P-VC
                                                          2000-200 = 1800

BEP Produksi      =       130.000      =       72.22 => 72
                                                               1800
ð BEP Penjualan


BEP Penjualan =                       TFC       
                                                           1-TVC/TS
          TVC =       VC X Q
                             200X189 = Rp 37.800

          TS    =       PXQ
                             2000X189 = Rp378.000


BEP Penjualan =                  TFC     
                                                      1-TVC/TR   
   
                                                            130.000     
                                                   1-(37.800/378.000)

                                                           130.000       
                                                              1-0.1

                                                      130.000    
                                                           0.9
                                                144.444

BEP Penjualan    =                BEP Produksi X P
                                                72 X 2000
ð                              144.000
Berdasarkan kondisi titik impas tersebut, kita dapat menghitung besarnya tingkat produksi pada titik impas (Degree of Employment).


Degree of Employment                    =         Titik Impas Produksi x 100 %
                                                                                                Q
                                                           =               72     x   100 %

                                                                                   189
                                                           =           38 %

hal ini berarti bahwa titik impas akan terjadi apabila makanan comyam ini mencapai kapasitas produksi 38% atau Akan mencapai titik impas apabila mencapai 144.444 kalo mau mendapatkan untung harus lebih dari 144.444.